Senin, 10 Juni 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN IPS SECARA UMUM



SEJARAH PERKEMBANGAN IPS SECARA UMUM

IPS adalah terjemahan dari Social Studies. Maka dari itu kita harus melihat perkembangan sejarah Social Studies yang ada di Amerika Serikat (AS). Dengan demikian kita dapat mengetahui perkembangan IPS. Perkembangan tersebut dapat di lihat dari berbagai karya akademis yang dipublikasikan oleh National Council for the Social Studies (NCSS) sejak pertemuan organisasi pada tahun 1935 hingga sekarang.
Namun pertemuan tersebut mengalami sebuah kebingungan, dan refleksi pemikiran yang tidak jelas. Kemudian Jonh L. mengemukakan pendapat bahwa pada suatu saat terdapat sebuah harapan yang gemilang didalam Social Studies.
Kemudian definisi “social studies”, pada tahun 1937 menurut Edgar Bruce Wesley (Bart, Barth, dan Shermis,1977:12),yaitu “The Social Studies are the social sciences simplified for pedagogical purposes”.Sosial Studies adalah ilmu-ilmu sosial yang di sederhanakan untukntujuan pendidikan. Yang meliputi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu geografi, dan filsafat yang dalam praktiknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi.
Bila dilihat secara cermat,social studies mengandung hal-hal sebagai berikut :
1.    Social Studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu sosial.
2.    Disiplin ini di kembangkan untuk tujuan pendidikan pada tingkat persekolahan maupun tingkat perguruan tinggi.
3.    Aspek dari masing-massing ilmu sosial tersebut perlu di seleksi sesuai dengan tujuan tersebut.
Kemudian, pada tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan pertanyaan mesti tidaknya social studies menanamkan nilai dan sikap demokratis kepada para pemuda.kemudian pada tahun 1960an, timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan yang secara khusus dapat dipandang sebagai suatu revolusi dalam social studies, yang dipelopori oleh para sejarawan dan ahli-ahli ilmu sosial. Sampai tahun 1970an gagasan untuk mendapat the new social studies belum menjadi kenyataan.
Kemudian Barr,dkk.(1977: 37) yang diperkuat gagasan Shierley Engel pada tahun 1960 menerbitkan buku Desision Making: The Heart of Social Sciences Instruction yang secara mendasar dan tegas merefleksikan gagasan Dewey yang pendidikan berfikir kritis.
Kemudian terdapat tiga variasi tradisi social studies yang menyiratkan bahwa terbuka kemungkinan untuk mengembangkan social studies atas salah satu dasar tradisi atau kombinasi dua atau semua tradisi.
1.    Tradisi Citizenship Transmision yang merujuk pada suatu modus pembelajaran sosial yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara yang baik.
2.    Tradisi Social Sciences yaitu modus pembelajaran sosial yang juga megembangkan karakter warga negara yang baik yang ditandai oleh penguasaan yang memusatkan perhatian pada upaya pengembangan karakter warga negara yang baik.
3.    Sedangkan Tradisi Reflective Inquiry, merupakan modus pembelajaran sosial yang menekankan pada hal yang sama, yakni pengembangan negara yang baik dengan kriteria yang berbeda,yaitu dilihat dari kemampuannya.
Jika di lihat dari karakteristik dan tujuannya, social studies education atau social studies pada abad ke-21 masih tatap menempatkan pendidikan kewarganegaraan,sebagai salah satu pengembangan kemampuan sosial, yang berkenaan dangan visi pengalaman hidup, pemahaman kritis terhadap ilmu-ilmu sosial pemahaman tentang manisia dalam konteks persatuan didalam perbedaan, dan analisis kritis terhadap keadaan kehidupan manusia.



0 komentar:

Posting Komentar